SEORANG PEMUDA BERUMUR 21 TH MEMPERKOSA NENEK2 80 TH(pemuda dan sosialisasi)

Lebak (ANTARA News) - Johan (21) seorang pelaku pemerkosa nenek berhasil dibekuk polisi di tempat persembunyianya di sekitar Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, setelah petugas melacak ke berbagai daerah di wilayah Banten.

"Saat ini tersangka diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya," kata Kasat Resese dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lebak, AKP Yudhis Wibisana, Senin.

Yudhis mengatakan, pelaku yang sempat buron selama empat hari telah melakukan perampokan dan pemerkosaan terhadap korban seorang nenek bernama Sn (80) warga Pasir Riab, Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.

Peristiwa itu perampokan dan pemerkosaan, Rabu (28/1) pukul 23.00 WIB, setelah pelaku berhasil mendobrak pintu belakang rumah korban.

Saat itu, korban seorang diri dan tersangka langsung menodongkan senjata tajam juga mengingkat kepala korban dengan menggunakan handuk.

"Korban tak berdaya meghadapi tersangka karena menggunakan senjata tajam," katanya.

Menurut dia, setelah korban tak berdaya tersangka menyeret korban ke kebun yang jaraknya dari rumah korban sekitar 100 meter dan memperkosa berkali-kali hingga korban tak sadarkan diri.

Selanjutnya, tersangka mengambil perhiasan kalung emas milik korban.

Namun demikian, setelah sadarkan diri lalu korban berteriak minta tolong dan warga berdatangan untuk membantu nenek itu.

Sementara warga melaporkan kasus perampokan dan pemerkosaan yang dialami seorang nenek yang hidup sendirian itu kepada petugas Polsek Warunggunung, Kabupaten Lebak.

Petugas melakukan penyeledikan di tempat kejadian perkara (TKP) dan berhasil membekuk Johan seorang pelaku tunggal perampokan dan pemerkosaan yang tidak lain tetangga korban.

"Kemungkinan pelaku akan dikenakan pasal pencurian dengan kekersasn dan diancam hukuman tujuh penjara,"

7 Solusi dan Pencegahan
  1. Bersihkan media dari materi porno, pencabulan, dan kekerasan
    Tidak bisa dipungkiri bahwa media seperti internet, majalah, komik dan DVD yang porno – cabul yang menjadi bahan inspirasi alam bawah sadar anak-anak Indonesia. China saja telah memblokir lebih 1700 situs sejak Januari 2009 demi melindungi 200 juta anak dan remaja China dari perilaku amoral.
  2. Penegakan Hukum
    Tindak secara tegas yang sengaja membuat, merekam, dan atau menyebarkan foto atau video yang menunjukkan kekerasan, seksual, dan sejenisnya. Tindak tegas petugas kepolisian yang senang mendapat bayaran dari para penyebar DVD bajakan yang disertai DVD porno. Emang aparat yang keparat. Jangan hanya membumihanguskan preman di Indonesia, tolong dong Kapolri baru menindak preman di internalnya.
  3. Bersihkan TV dari Iklan/Materi dari Rokok, Hedonisme dan Konsumerisme
    Banyak anak dan remaja kita belajar dari media TV kita yang hampir tidak bermutu, dengan sinetron kisah cinta dan pergaulan bebas, iklan rokok, Reg Ramal dan sejenisnya hingga SMS judi oleh beberapa stasiun TV (maklum..stasiun TV milik keluarga Menko Kesra marak dengan kuis judi dan iklan Reg)
  4. Restruksturisasi Sistem dan Metode Pendidikan
    Hampir 1/2 kehidupan anak-anak dan remaja berada di lingkungan sekolah. Sehingga dalam hal ini, watak dan perilaku anak-anak dibentuk secara dominan di lingkungan sekolah. Angan-angan Mendiknas yang terlalu tinggi tidak disertai oleh pembinaan dan pembenahan SDM sekolah yang baik. Siswa Indonesia pun dilatih menjadi siswa instan, semata-mata hanya menjadi ‘goal oriented”
  5. Indonesia Mendidik
    Meskipun anggaran pendidikan telah mencapai seratus triliun lebih dalam beberapa tahun terakhir ( dan 200 triliun pada 2009), ternyata Mendiknas gagal mentranformasi esensi pendidikan yakni pengetahuan yang disertai moralitas (iptek dan imtak). Sehingga diperlukan secara mendesak agar pemerintah segera mengucurkan dana untuk melakukan publikasi dan edukasi melalui berbagai media (selain tenaga pendidik) seperti film-film yang mengangkat semangat orang (anak dan remaja) untuk berjuang. Contoh : Denias, Laskar Pelangi. Pemerintah harus mendorong industri perfilman menghasilkan karya-karya seperti itu, lalu dibentuk panitia penilai film, lalu pemerintah mensubsidi biaya untuk menayangkan film-film tersebut di beberapa stasiun TV. Jangan hanya mengiklankan kampanye politik.
    Sudah seharusnya, individu atau parpol menyisihkan dananya untuk membiayai film-film berkualitas untuk mendidik anak bangsa di negeri ini.
  6. Menteri Anak-Anak dan Remaja Indonesia
    Anak-anak dan remaja merupakan aset yang sangat berharga. Jika sejak dini, negara telah memberikan perhatian penuh pada anak-anak, maka Indonesia kedepan akan maju. Sehingga, jika ada capres atau partai yang mengusungkan serta memiliki visi dan misi yang jelas tentang Menteri Anak-Anak dan Remaja Indonesia, maka kemungkinan saya akan mendukungnya.
  7. Hapus Kemiskinan dengan Pendidikan dan Kesehatan yang Terjangkau
    Saya hanya berbicara fakta bahwa banyak oknum guru dan kepala sekolah yang secara halus memeras uang orang tua siswa dengan berbagai kebijakan yang mengharuskan membeli atau membayar uang ke sekolah. Di sisi kesehatan, pemerintah daerah sudah seharusnya konsen dengan gizi kesehatan masyarakat. Jika akses pendidikan sulit diserta kurang gizi, maka hal ini kelak akan kembali memiskinkan masyarakat tersebut. (mata rantai miskin-kurang gizi-penyakit-pendidikan rendah-miskin-kurang gizi dst)

0 komentar:

Posting Komentar