penduduk, masyarakat dan kebudayaan


CONTOH KHASUS 1

Melonjaknya Tingkat kelahiran di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Data tentang jumlah penduduk dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk (SP).
Factor yang mempengaruhi tingginya tingkat kelahiran di Indonesia
  • Kurangnya pendidikan yang merata diindonesia
  • Kurangnya penyuluhan mengenai KB
  • Kepercayaan budaya yang ada
  • Tingkat buta aksara pada wanita
  • Kemakmuran secara ekonomi (walaupun pada teorinya ketika sebuah keluarga memiliki ekonomi yang baik, mereka mampu untuk membiayai lebih banyak anak, dalam praktiknya kemakmuran ekonomi dapat menurunkan tingkat kelahiran)
Berikut adalah data dari sensus penduduk indonesia dari tahun 2000-2010
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikina dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2 000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tahun
1971
1980
1990
2000
2010
Jumlah Penduduk
119,2
147,5
179,4
205,1
237,6*
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,48 persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat Indonesia tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC, India dan Amerika Serikat.
Berikut adalah Grafik peningkatan perumbuhan tingkat kelahiran diindonesia dari tahun ke tahun sebagai berikut :


Solusi mengatasi tingginya tingkat kelahiran di indonesia




1.       KB
 
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga berencana (KB) beserta definisinya :
   
  • Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami isteri yang isterinya berusia 15-49 tahun. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. 
  • Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai alat/cara KB.
  • Pernah pemakai alat/cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah memakai alat/cara KB.
  • Pemakai alat/cara KB aktif (current user) adalah seseorang yang sedang memakai alat/cara KB.
  • Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
  • Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) adalah persentase perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB.

Kegunaan penyuluhan KB
Informasi tentang perilaku pakai/alat cara KB penting dalam upaya pemenuhan akan kebutuhan pelayanan dan alat/cara KB. Apa saja alat/caraKB yang dapat digunakan untuk mengatur kelahiran? Apa saja indikator KB yang dapat digunakan oleh penentu kebijakan pengendalian kelahiran? Apa ukuran-ukuran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan kebijakan pengendalian kelahiran?

2.        Peningkatan masa pendidikan.
Untuk menekan angka kelahiran yang tinggi diindonesia dengan cara meningkatkan kecerdasan bangsa dan pendidikan nasional. Dengan meningkatnya pendidikan diindonesia masyarakat atau remaja menjadi berfikir mengalangkan untuk menikah diusia yang mencukupinya dan meraih impin yang ada.
3.        Penundaaan usia perkawinan
Usia perkawinan diindonesia cenderung rata-rata penduduk daerah yang mempunyai pendidikan rendah beranggapan semakin muda usia perkawinan semakin baik, kenyataannya semakin muda usia perkawinan hanya memberikan kesengsaraan dan resiko kelahiran angka kematian.
4.        Pemakaian alat kontrasepsi  
Perlu diadakan penyuluhan mengenai pengunaan alat kontrasepsi pada hubungan seksual bias mengurangi angka kelahiran diindonesia

REFRENSI         :
Badan Pusat Statistik, 2004. Daftar Pertanyaan Susenas 2004, Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2004.
Firmansyah, Herlan dan Ramdani, Dani, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 2 : untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII /Semester 1 dan 2, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 28 – 29.